Insektisida SIDAMEC 20 EC - Bahan aktif, Manfaat, Dosis, Cara kerja, dan Keunggulan

Daftar Isi :
Insektisida SIDAMEC 20 EC - Bahan aktif, Manfaat, Dosis, Cara kerja, dan Keunggulan
Insektisida SIDAMEC 20 EC - adalah insektisida dan akarisida berbentuk konsentrat yang dapat diemulsikan (EC). Bekerja secara kontak dan sistemik lokal (translaminar), SIDAMEC efektif mengendalikan hama penghisap dan pengunyah seperti thrips, tungau, dan ulat daun, dengan cara mengganggu sistem saraf hama hingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

BAHAN AKTIF SIDAMEC 20 EC

IRAC-6 (Abamektin 20 g/L)

MANFAAT SIDAMEC 20 EC

Membantu mengendalikan hama penting berupa kutu kebul, trips, tungau, ulat daun, ulat grayak, penggerek daun, dan penggerek buah pada pertanaman cabai, tomat, mentimun, melon, semangka, bawang merah, kedelai, kapas, jeruk, dan teh.

DOSIS SIDAMEC 20 EC

Hama & Tanaman DOSIS (ml/l air) INTERVAL
Kutu kebul, trips, tungau
  • Cabai
  • Tomat
  • Mentimun
  • Melon
  • Semangka
  • Bawang merah
0.5 – 1.0 ml/l 5 – 7 hari
Ulat daun, ulat grayak, penggerek daun, penggerek buah
  • Kedelai
  • Kapas
  • Jeruk
  • Teh
  • Bawang Merah
0.7 – 1.2 ml/l 7 – 10 hari
PERINGATAN!!!
  • Volume semprot tanaman pangan dan sayuran 400L/Ha, sedangan tanaman perkebunan 600L/Ha.
  • Interval/jarak waktu penyemprotan menyesuaikan tingkat serangan hama.
  • Hentikan pemakaian jika serangan sudah berhenti.
  • Hentikan pemakaian jika terjadi stress (daun menguning) pada tanaman.

CARA KERJA SIDAMEC 20 EC

Setelah SIDAMEC 20 g/L disemprot ke tanaman → Hama terkena abamektin melalui kontak atau konsumsi tanaman yang terkontaminasi → Abamektin masuk ke dalam tubuh hama → Abamektin mengikat dan mengaktifkan saluran ion klorida yang dipengaruhi oleh GABA dan glutamat → Meningkatkan permeabilitas saluran klorida, mengganggu keseimbangan ion di sistem saraf → Hama mengalami kelumpuhan karena gangguan sistem saraf → Proses kelumpuhan berlanjut hingga hama mati

KEUNGGULAN SIDAMEC 20 EC

  1. Abamektin 20 g/L – efektif atasi hama penghisap & pengunyah
  2. Dua mekanisme kerja: kontak langsung & sistemik lokal (translaminar)
  3. Cepat mematikan: ganggu sistem saraf hama, menyebabkan kelumpuhan
  4. Tahan lama: perlindungan optimal jangka panjang
  5. Aman untuk tanaman: minimal dampak pada predator alami
Sumber Gambar: https://petrosida-gresik.com/id/content/pestisida-kimia/insektisida

Post a Comment